BSIP Bengkulu Hadiri Rapat Koordinasi Sensus Pertanian 2023
Senin, 04/12/2023 BSIP Bengkulu mengikuti Rapat Koordinasi Sensus Pertanian 2023 bertema “Data Pertanian Berkualitas untuk Pertanian Inklusif dan Berkelanjutan”. Kegiatan diselenggarakan oleh BPS Provinsi Bengkulu, pada tanggal 4-5 Desember 2023 di Hotel Mercure Bengkulu.
Hadir mewakili Kepala BSIP Bengkulu, Sub Koordinator KSPP (Nurmegawati) dan sebagai peserta (Hertina Artanti).
Kegiatan diawali sambutan Kepala BPS Provinsi Bengkulu (Ir. Win Rizal, ME.), dalam sambutannya disampaikan bahwa Sensus Pertanian 2023 (ST2023) diharapkan mampu menjawab isu pangan global saat ini yaitu tentang keamanan, ketahanan dan keberlanjutan pangan serta isu pangan nasional tentang pengetahuan dan adopsi teknologi pertanian dan sarana prasarana yang kurang optimal, stunting dan dampak perubahan iklim. Selain itu tujuan dan manfaat dari ST2023 adalah memberikan gambaran yang komprehensif pertanian Indonesia, meningkatkan kualitas desain kebijakan dan meningkatkan kualitas data pertanian nasional.
ST2023 adalah sensus ketujuh yang sudah diselenggakan di Indonesia dan diseminasi hasil pencacahan lengkap tahap 1 dirilis secara serentak dilevel nasional, provinsi, kabupaten dan kota seluruh Indonesia pada hari ini.
Acara dibuka oleh Gubernur Bengkulu (Dr. H. Rohidin Mersyah) serta memberikan sambutan. Dalam sambutannya disampaikan bahwa kemajuan sektor pertanian sangat besar dilihat dari kontribusi terhadap pendapatan nasional atau regional. Sebanyak 60% masyarakat Indonesia memiliki mata pencaharian sebagai petani akan tetap kontribusi terhadap PDRB hanya 30%. Penggerak utama ekonomi indonesia adalah pertanian. Selain itu Gubernur juga menyampaikan bahwa pertanian sekarang harus inklusif dan berkelanjutan agar semua dapat masuk ke sektor pertanian.
Pada rakor ini Kepala BPS Provinsi Bengkulu memaparkan hasil ST2023 pada Diseminasi Hasil Pencacahan Lengkap tahap I meliputi 8 variabel yang didiseminasikan yaitu usaha pertanian dan rumah tangga usaha pertanian (RUTP), demografi pengelola usaha pertanian, lahan yang dikuasai, gurem, petani milenial, urban farming, penggunaan pupuk dan komoditas.